Mengapa Harus Preman Untuk Menertibkan Protokol Kesehatan?
Baru saja kita mendengar PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Kembali dilaksanakan di Jakarta. Yang Sebelumnya melakukan PSBB Transisi dan Sekarang PSBB Total.
Ini tentu merupakan kabar yang menyedihkan untuk seluruh warga Jakarta tetapi nilai positifnya adalah dapat Memutus Rantai penularan Virus Corona atau yang disebut Covid 19. Namun ada kabar untuk menertibkan warga yang tidak taat pada protokol kesehatan akan ada Preman yang di Libatkan untuk menertibkan warga seperti yang di sampaikan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
Ini tentu tindakan yang sangat salah. Kenapa? Bukannya Bagus ya jika nanti warga takut sehingga akhirnya nanti tertib dalam mematuhi Protokol Kesehatan yang mana nantinya dapat memutus Rantai Penularan Virus? Ya memang butuh Pendisiplinan dalam memutus Rantai Penularan terlebih banyak warga yang Bandel dan susah di atur tetapi tidak begini juga caranya.
Mengunakan Preman itu hanya akan membuat warga semakin terganggu. Pertanyaanya apa sih itu Preman? Preman adalah kumpulan Orang tidak Berpendidikan yang hanya bisa meresahkan warga dengan Aksinya.
Seberapa yakin sih Preman akan Bersifat Profesional Mereka saja rata-rata Orang yang tidak berpendidikan dan juga aktivitasnya hanya meresahkan warga. Hal yang ditakutkan adalah mereka nantinya mengambil kesempatan ini untuk Menganggu Warga seperti Memeras uang Warga,Kekerasan,Kerusuhan,Pembunuhan dsb.
Pertanyaannya adalah Kenapa tidak mengunakan Tentara atau Polisi saja untuk menertibkan warga yang jelas-jelas sudah pasti Profesional. Apakah Preman jauh lebih menakutkan dari pada Polisi Atau Tentara sehingga Preman yang di Libatkan dalam upaya penertiban Protokol Kesehatan. Ini sungguh sangat tidak benar untuk dilakukan.
Polisi / Tentara justru jauh lebih baik dari pada Preman jika untuk menertibkan warga. Karena bagaimana pun mereka adalah Pelindung warga dan Negara (Polisi / Tentara) dan pastinya jauh lebih profesional daripada Preman yang tidak Berpendidikan.
Polisi / Tentara jauh lebih menakutkan tentunya dan tentu lebih Profesional dari pada Preman. Bisa dilihat dari cara mereka (Polisi/TNI) melatih dirinya hingga Pendidikannya.
Semoga saja Hal ini hanya Wacana saja dan tidak akan benar-benar dilakukan karena jika benar-benar dilakukan ini justru akan sangat menyusahkan masyarakat. Masyarakat sudah Kesusahan akibat Pandemi jangan di tambah kesusahan warga dengan hadirnya Preman di dalam Penertibkan Protokol Kesehatan.